Upaya Pelestarian Bahasa Jawa Melalui Lomba Pidato
Bahasa sebagai wadah budaya sekaligus pembentuk
budaya. Bahasa Jawa mengandung nilai-nilai budaya yang adi luhung. Tatakrama,
kesantunan dan unggah-ungguh dalam berbahasa tercermin dalam bahasa Jawa.
Bahasa Jawa dapat membentuk karakter yang berbudaya. Maka perlu ada upaya
pelestariannya, seperti halnya kegiatan lomba pidato.
Tribunjogja.com, mengabarkan; Majelis Taklim
Bahjatul Ummahat menggelar lomba pidato menggunakan bahasa Jawa se-kecamatan
Depok, Minggu (28/9/2014). Sebanyak 14 kelompok majelis taklim di Kecamatan
Depok ikut andil dalam kegiatan ini.
Sonhaji, pembina Majelis Taklim Bahjatul Ummahat,
Depok mengatakan kegiatan yang diselenggarakan bertepatan dengan milad ke 12
majelis taklim tersebut bertujuan untuk melestarikan bahasa Jawa di kalangan
masyarakat. Hal ini juga dimaksudkan untuk mendukung keistimewaan Yogyakarta.
"Sehingga dengan adanya kegiatan ini,
masyarakat akan selalu ingat penggunaan bahasa Jawa di era modern seperti saat
ini," ungkapnya saat ditemui menjelang acara di Dusun Mancasan Kidul,
Condongcatur, Depok.
Menurut dia, penggunaan bahasa Jawa yang
mengedepankan unggah-ungguh atau tata krama, saat ini mulai tergeser. Melalui
acara ini diharapkan mengajak masyarakat kembali mempelajari bahasa Jawa
terutama bahasa Jawa halus atau krama inggil.
"Bahasa Jawa memiliki keunikan, salah satunya
penggunakan krama basa yang dibagi menjadi tiga, yakni krama inggil, krama
madya, dan krama ngoko. Ketiga krama yang digunakan dalam bahasa Jawa merupakan
gambaran tata krama yang dikedepankan dalam bahasa Jawa. Sementara di era
modern ini penggunaan krama basa, terutama krama inggil, sudah mulai tidak
populer," kata dia.
Ia menjelaskan, dengan tata bahasa yang mewakili tata
krama dalam bicara yang digunakan dalam bahasa Jawa tersebut, dapat memperkuat
karakter bangsa yang beradab. "Dengan demikian, bangsa Indonesia akan
selalu membawa kesantunan sebagai ciri khas bangsa," jelasnya.
Total terdapat 14 orang peserta perempuan yang
mengikuti lomba pidato bahasa Jawa ini yang merupakan perwakilan kelompok
majelis taklim binaan Bahjatul Ummahat di Kecamatan Depok. Penilaiannya
meliputi penggunaan bahasa Jawa yang baik dan benar, materi pidato, serta
pembawaan materi oleh peserta.
Lomba pidato bahasa Jawa, dapat menjadi sarana pelestarian bahasa Jawa dikalangan masyarakat.
Share this post
0 Response to "Upaya Pelestarian Bahasa Jawa Melalui Lomba Pidato"
Post a Comment
mugi panjenengan kepareng paring panyaruwe saha wawasan
0 Response to "Upaya Pelestarian Bahasa Jawa Melalui Lomba Pidato"
Post a Comment
mugi panjenengan kepareng paring panyaruwe saha wawasan