Kunjungan delegasi Pemkab Bantul ke Suriname tidak
sekadar 'tilik sedulur’ keturunan Jawa di sana, namun juga membawa misi lain,
yaitu misi dagang dan pariwisata. Kedua Negara, Indonesia dan Suriname
dihubungkan oleh colonial Belanda. Banyak orang jawa yang dipekerjakan di
Suriname dan akhirnya sebagian pekerja itu tinggal di Suriname.
Krjogja.com menyampaikan
laporan kunjungan delegasi Pemkab Bantul ke Suriname. Antara Indonesia dan
Suriname memiliki nilai historis yang tinggi sejak zaman dulu. Sebagai dua
negara yang berjauhan secara geografis, namun keduanya dihubungkan oleh
kolonial yang sama di masa silam. Sebagai sama-sama jajahan Belanda, ribuan
orang Indonesia di masa silam telah dipaksa dibawa ke Suriname untuk dijadikan
kuli di perkebunan tebu atau kopi.
Tidak aneh, bila di salah satu negara di Amerika
Latin yang berpenduduk sekitar 500 ribu jiwa tersebut terdapat sekitar 15%
penduduk beretnis Jawa dan menggunakan Bahasa Jawa.
Masyarakat Jawa yang disebut Wakil Kepala Distrik
Commewijne sangat unik. Karena di Suriname pun, wong Jawa begitu merasa home.
Bahkan Walikota Paramaribo, Mohamad Kasto menyebutkan, adanya keunikan di
Amerika Selatan ini. "Karena di Amerika Selatan ini ada negara di mana ada
orang Jawa yang cukup-banyak dan masih taat dengan budaya dan tatacara
Jawa," kata Kasto. Meski ujar Kasto buru-buru, di antara mereka sudah
banyak yang tidak lagi bisa berbahasa Jawa.
Realita itulah yang membuat Mr Alberga dari Museum
Nieuw Amsterdam kemudian berinisiatif untuk menghadirkan Java Village. Ide yang
muncul karena pengakuannya terhadap etnis Jawa, sebagai salah satu etnis yang
cukup berperan dalam membangun Suriname. Namun bagaimana selanjutnya dari
pengembangan Java Village tersebut di kelak kemudian, masih belum banyak yang
mengetahui. Yang pasti sebagaimana disebut Wakil Ketua Distrik Commewijne Renee
Tjokrodikoro, rumah tersebut akan menjadi tempat belajar segala sesuatu
mengenai Jawa. "Hanya soal bagaimana ke depannya, kami belum mendapat
info," jelas Pensosbud KBRI di Suriname, Siti Aisyah.
Kedekatan dan nilai historis yang ada inilah yang
disebut Bupati Bantul Sri Surya Widati diharapkan akan mengawali kerja sama di
pelbagai sektor khususnya antara Pemkab Bantul dan Pemkot Paramaribo.
"Saya berharap, kunjungan ini akan semakin meningkatkan hubungan saudara
di antara kita yang mampu mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan
rakyat dua kota," ujar Sri Surya Widati yang didampingi Sekretaris Daerah
Bantul Drs H Riyantono MSi dan Kepala Disperindagkop Bantul Drs H Sulistyanto
MPd.
Kedekatan historis dan emosional yang kuat inilah
yang mungkin memunculkan pikiran senada. Setahun lalu, kepada Kedaulatan Rakyat
Mendagri Suriname Soewarto Moestadja (kini mantan) atas nama warga keturunan
Jawa di Suriname ingin menghadirkan 'Center of Suriname' di Yogyakarta. Keinginan
tersebut kembali dikemukakan ketika Soewarto Moestadja yang leluhurnya berasal
dari Kalirancang Kebumen bertemu dengan Wakil Gubernur DIY Paku Alam IX di
Kompleks Kepatihan, akhir tahun lalu.
Jika Mr Albegra menghargai etnis Jawa sebagai salah
satu etnis di Suriname dan agar masyarakat bisa mempelajari Jawa di Java
Village, maka Soewarto Moestadja berharap orang datang ke Yogyakarta untuk
mengenal Suriname. Yogyakarta yang berada di tengah, strategis dan didatangi
orang seluruh penjuru dunia inilah yang dalam angan Soewarto Moestadja akan
mengenalkan lebih luas mengenai Suriname dengan etnis Jawa di dalamnya.
Tentu kunjungan delegasi Pemkab Bantul tidak sekadar
'tilik sedulur', namun juga mengemban misi lain, paling tidak misi dagang. Hal
ini tidak lepas dari peran dan posisi strategis Suriname. Seperti selalu
dikemukakan Duta Besar RI untuk Suriname NS Rahardjo, tidak lepas dari posisi
strategis negara tersebut di tingkat regional, internasional dan multilateral
yang semakin penting dan diperhitungkan. (Baca juga: Belajar Jawa di 'JavaVillage' Suriname).
Share this post
0 Response to "Wong Jawa Bantul dan Paramaribo"
Post a Comment
mugi panjenengan kepareng paring panyaruwe saha wawasan
0 Response to "Wong Jawa Bantul dan Paramaribo"
Post a Comment
mugi panjenengan kepareng paring panyaruwe saha wawasan